Nama : Muhajirin
NPM :
24212761
Kelas : 4EB09
BAB I PENGANTAR
A. Pengertian
Akuntansi Internasional
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Menurut
Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18). Mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip
akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di
seluruh dunia.
B. Perbedaan
Akuntansi International dengan Akuntansi Lainnya :
1. Perbedaan
akuntansi internasional dengan akuntansi lain terdapat pada :
2. Yang
dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinasional company – MNC).
3. Operasi
transaksi melintasi batas – batas negara.
4. Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
C. Akuntansi
mencakup beberapa proses yang luas diantaranya:
1) Pengukuran
Memberikan
masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan
posisi keuangan.
2) Pengungkapan
Proses
dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan
keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.
3) Auditing
Proses
dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi
(pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi
D. Tujuan
dan Manfaat Akuntansi Internasional
1)
Mengidentifikasi sejarah perkembangan akuntansi internasional.
2)
Memperkenalkan berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.
3)
Meringkas evolusi bisnis sampai zaman modern.
4)
Membahas pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik
penting yang membentuk akuntansi internasional.
Manfaat
Akuntansi Internasional secara teknis dan sosial :
1) Akuntansi
harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan
2) Akuntansi
harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dalam
operasinya.
E. Sudut
Pandang Sejarah
Sejarah akuntansi
merupakan sejarah internasional, dimana bermula dari negara-negara kota di
Italia pada abad ke-14 dan 15.
Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara selama abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan
cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial, kemudian beralih ke
Jerman untuk membantu pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada
waktu yang bersamaan, filsuf dari Belanda mempertajam cara menghitung
pendapatan periodik. Aparat Pemerintah di Perancis menemukan keuntungan
menerapkan keseluruhan dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintahan.
Setelah itu, Kepulauan Inggris mengenal double entry. Perkembangan Inggris Raya
menciptakan kebutuhan yang tak terelakan lagi bagi kepentingan komersial
Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni. Tahun
1850-1870an, masyarakat Inggris tumbuh sebagai masyarakat akuntansi dan suatu
profesi akuntan publik pun mulai terorganisasi di Skotlandia. Hal ini menyebar
hingga Amerika Serikat. Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang
tumbuh selama pengaruh pertama abad ke-20, kerumitan akuntansi muncul secara
bersamaan pula. sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan
merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu
disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas.
Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya
pada dunia barat.
F. Sudut
Pandang Kontemporer
Usaha-usaha untuk
mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting,
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menambah pentingnya mempelajari
akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang
signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan pengendalian modal secara
nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing
langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam
beberapa tahun terakhir sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis
internasional.
G. Pembayaran
dan Pertumbuhan Operasi Multisonal
Bisnis Internasional
secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negri (ekspor dan impor).
Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau akan terus berlanjut. Untuk
memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai pola perdagangan global pada
tingkat mikro, seseorang hanya perlu mengamati pengungkapan operasi luar negeri
setiap MNC besar. Penggabungan pengungkapan dari seluruh MNC di seluruh dunia
akan mengkonfirmasikan bahwa perdagangan saat ini tidak lagi bersifat bilateral
atau regional tetapi sungguh-sungguh bersifat global. Isu akuntansi yang
berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi
dalam mata uang asing. Saat ini, bisnis internasional semakin berhubungan
dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau
distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya,
usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang dilaksanakan di luar negeri
membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis
masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di
dalam wilayah satu Negara
H. Inovasi
Keuangan
Berdasarkan kondisi
dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi yang
berasal dari volatilitas, memutuskan manakah yang perlu dilindungi dan
mengevaluasi hasil strategis manajemen resiko yang dijalankan. Pada saat yang
bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran resiko
keuangan kepada pundak orang lain. Meski demikian, beban untuk mengukur resiko
antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok
besar pelaku pasar. Mereka yang memiliki keahlian manajemen resiko sangat dihargai
oleh pasar.
I. Kompetisi
Global
Faktor lain yang turut
menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasinal adalah fenomena
kompetisi global. Penentuan acuuan, suatu tindakan untuk membandingkan kinerja
satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukanlah hal yang baru, yang baru
adalah standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas basional.
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, sesorang harus
berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar
dapat dibandingkan.
J. Merger
dan Akuisisi Lintas Batas
Seiring dengan berlanjutnya trend global
atas konsolidasi industri, beritamengenai merger dan akuisisi internasional
praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas
dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan
yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan
akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan.
K. International
Pasar Modal
Faktor yang mungkin
banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di
kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar
akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
seluruh dunia. Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru
di pasar-pasar keuangan yang sedang berkembang. Tiga wilayah pasar ekuitas
terbesar adalah Amerika Utra, Asia PAsifik, dan Eropa.
1) Amerika
Utara. Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama
tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia
dalam hal kapitalisasi pasar.
2) Asia.
Akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar modal
kedua terpenting, RCC mulai muncul sebagai perekonomian global utama dan
Negara-Negara "MAcan Asia" mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang
fenomenal namun beberapa krisis keuangan di Asia selama tahn 1990-an
menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di wilayah ini dan
memperlambat pertumbuhan pasar modal.
3) Eropa
Barat. Eropa adalah wilayah pasar modal terbesar kedua di dunia dalam hal
kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan
turut menyumbang pertumbuhan pasar modal Eropa yang cepat selama paruh kedua
tahun 1990-an. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar
milik pemerintah telah membuat pasar modal Eropa menjadi lebih penting dan
menarik investor noninstitusional, yang akhir-akhir ini tidak terlalu aktif di
Eropa Kontinental.
L. Pasar
Ekuitas Eropa-Tinjauan Lebih Dekat
Tinjauan lebih dekat
terhadap pasar ekuitas Eropa akan membantu dalam memperoleh landasan akan
pemahaman yang lebih baik terhadap pasar ekuitas secara umum. Perusahaan di
Eropa Kontinental telah memulai upaya untuk meningkatkan lingkup pengungkapan
yang dilakukan, memperbaiki pelaporan keuangan, dan memperkuat tata kelola
perusahaan selama tahun 1990-an untuk menarik modal baru dan minat investor.
Namun demikian, banyak dari perusahaan-perusahaan ini, termasuk beberapa
diantaranya perusahaan terbesar di dunia, masih tertinggal jauh dari
pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika
Utara. Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas Gelombang minat melakukan
pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar baru Eropa
mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing mencatatkan
sahamnya pada bursa efek di Eropa. Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit
saham bermaksud melakukan pencatatan lintas batas di Eropa untuk memperluas
kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau
membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara
dimana perushaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.
BAB
II. Perkembangan dan Spesifikasi
A. Perkembangan
Dalam Akuntansi Internasional
Akuntansi mengalami
perkembangan yang sangat pesat seiring dengan tumbuh dan berkembangnya bisnis
surat-surat berharga khususnya bisnis saham di pasar modal. Masyarakat Amerika telah mengenal bisnis
tersebut sejak tahun 1900 (Belkaoui, 2007). Berikut terdapat tahapan
perkembangan akuntansi, meliputi:
1) Akuntansi
awalnya tidaklah lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan
skema pemungutan pajak.
2) Timbulnya
perusahaan modern yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara
periodik
3) Akuntansi
memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum
domestik dan internasional
4) Akuntansi
memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi
informasi ke dalam sistem dan prosedur.
Terdapat
8 faktor yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan akuntansi,
diantaranya:
1) Sumber
Pendanaan. Dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2) Sistem
Hukum. Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.
3) Perpajakan.
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam alun
mereka untuk keperluan pajak.
4) Ikatan
Politik dan Ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem Pencatatan Berpasangan yang berawal di
Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa
bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan lainnya.
5) Inflasi.
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun
perusahaan.
6) Tingkat
Perkembangan Ekonomi. Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi.
7) Tingkat
Pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8) Budaya.
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak
kekuasaan, penghindaran ketidakpastian,maskulinitas.
B. Klasifikasi
Akuntansi Internasional
Klasifikasi merupakan
dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi
nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem
tersebut cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk
mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya.
Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota kelompok
memiliki kesamaan dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam
satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita
mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
C. Pendekatan
Terhadap Perkembangan
Ada empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi, yaitu :
1) Berdasarkan
pendekatan Makroekonomi, praktek akuntansi didapatkandari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2) Berdasarkan
pendekatan Mikroekonomi, Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secaraindividu yang memiliki
tujuan untuk bertahan hidup.
3) Berdasarkan
pendekatan Independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang
secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan
kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya
diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan
seperti ekonomi.
4) Berdasarkan
pendekatan yang Seragam, Akuntansi di standarisasi dan digunakan sebagai alat
untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak
bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan
seluruh jenis bisnis.
D. Sistem
Hukum
Sistem hukum (akuntansi
hukum umum dengan hukum kode):
1) Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar,
transparansi dan pengungkapan penuh dan
pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi
sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan
informasi investor luar.
2) Akuntansi
dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak membiarkan
pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan
pajak.
Sistem praktik:
penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap
banyak permasalahan akuntansi seperti :
1) Depresiasi,
di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan suatu aktiva selama masa manfaat
ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak
(kepatuhan hukum).
2) Sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti
itu (penyajian wajar)atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang
biasa (kepatuhan hukum).
3) Pensiun
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan
menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja.
Sumber :